Astaxanthin (Super Antioxidant)
 
Image: cmgrouponline.com.au
 
Share
 
Astaxanthin dikenal sebagai anti-oksidan kuat yang terbukti secara klinis memiliki sifat anti-kanker, anti-inflamasi, dan sangat baik untuk kesehatan jantung, saraf, pernafasan, liver, dan mata.
Berbagai penelitian dan jurnal kedokteran telah membuktikan bahwa Natural Astaxanthin (bukan Synthetic) memiliki kemampuan dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan memiliki potensi terapeutik yang kuat terhadap banyak penyakit.
Astaxanthin (ASX) adalah karotenoid yang larut dalam lemak dan memiliki pigmen berwarna jingga kemerahan. Astaxanthin berperan dalam sirkulasi lipo-protein dan membran sel, dan memiliki aktivitas anti-oksidan dan anti-inflamasi (anti radang) yang signifikan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa Astaxanthin membantu mengurangi efek negatif penuaan dengan menetralkan ROS (Reactive Oxygen Species) dan RNS (Reactive Nitrogen Species) dalam sel-sel tubuh yang menyebabkan sistem pertahanan tubuh mengalami kelebihan beban dan meyebabkan kerusakan oksidatif.

Penelitian juga menemukan Astaxanthin memiliki fungsi anti-oksidan hingga 100 kali lebih kuat daripada vitamin E terhadap peroksidasi lipid.

Bahkan Astaxanthin alami (Natural Astaxanthin) 6.000 kali lebih kuat daripada vitamin C, 770 kali lebih aktif daripada Coenzim Q10 (CoQ 10), dan 5 kali lebih kuat daripada Beta Karoten dalam memerangkap energi dari oksigen tunggal (salah satu ROS paling umum yang ditemukan dalam tubuh manusia).

Astaxanthin Natural vs Synthetic
Astaxanthin tersedia dalam 2 jenis : Natural dan Synthetic. Natural Astaxanthin dihasilkan melalui proses biologis dimana Haematococcus Pluvialis memproduksi Astaxanthin sebagai respons terhadap perubahan kondisi lingkungan. Dan memiliki lebih dari 95% esterifikasi, di mana asam lemak alami terikat pada molekulnya.
Sedangkan Astaxanthin Synthetic diproduksi secara kimiawi dalam skala laboratorium, dan tidak mengalami proses esterifikasi sehingga berada dalam bentuk bebas (tidak teresterifikasi).
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa esterifikasi Natural Astaxanthin dapat meningkatkan stabilitasnya dalam sistem pencernaan dan meningkatkan penyerapan oleh tubuh, dibandingkan dengan Synthetic Astaxanthin yang tidak teresterifikasi.
Laporan lain menyebutkan bahwa Natural Astaxanthin memiliki kapasitas anti-oksidan lebih kuat dibandingkan dengan Synthetic, dan disebutkan bahwa Synthetic Astaxanthin membutuhkan 20 - 30 kali dosis lebih tinggi untuk mendapatkan level kekuatan anti-oksidan yang sama seperti yang Natural.
Dalam studi yang diterbitkan di Nutrafoods, disebutkan Natural Astaxanthin 20 kali lebih efektif dalam menghilangkan radikal bebas daripada Synthetic Astaxanthin, dan menurut para peneliti, varietas Synthetic Astaxanthin "mungkin tidak cocok sebagai suplemen nutraseutikal manusia".
Studi pada manusia menunjukkan bahwa suplementasi Astaxanthin sebesar 6 mg / hari selama 6 hingga 8 minggu dapat mengurangi kerutan, kehilangan kadar air, dan bintik-bintik penuaan pada kulit.
Astaxanthin juga meningkatkan elastisitas, kadar air, dan tekstur kulit, dan efeknya tampak meningkat ketika dikombinasikan dengan aplikasi Astaxanthin secara topikal.
Dalam uji coba double-blind pada subjek di Jepang, suplementasi Astaxanthin sebesar 4 mg, sudah mampu mengurangi kerusakan kulit yang disebabkan oleh paparan sinar UV.
Sumber Astaxanthin
Sumber Astaxanthin alami terbaik dengan kadar paling tinggi terdapat pada Haematococcus Pluvialis, sejenis mikroalga yang tumbuh di lingkungan laut Arktik dan juga di kolam batu air tawar di seluruh dunia, dengan kandungan sebesar 40.000 ppm (part per million).
Sedangkan sumber lainnya seperti Kril hanya menyediakan 120 ppm, Udang 1200 ppm, dan Salmon hanya sebesar 40 ppm.
Kandungan Astaxanthin yang ditemukan pada daging Salmon Liar (spesies Oncorhynchus) tercatat dalam kisaran 26 - 38 mg/kg, sedangkan pada daging Salmon Atlantik yang dibudidayakan hanya 6 - 8 mg/kg, ini yang menjadi alasan konsumen lebih memilih Salmon Liar daripada Salmon hasil budidaya.
Baik Untuk Jantung dan Pembuluh Darah
Penelitian oleh Krestinina et al. (2020) menunjukkan bahwa suplementasi Astaxanthin dapat meningkatkan kinerja mitokondria di jantung, yang memungkinkan jantung memompa lebih efisien dan mengurangi resiko kelelahan otot jantung serta insufisiensi jantung.
Dengan memperbaiki fungsi mitokondria, astaxanthin dapat membantu mencegah berbagai masalah jantung yang disebabkan oleh penurunan kapasitas energi.
Penelitian oleh Visioli (2017) menunjukkan bahwa Astaxanthin memiliki aktivitas anti-oksidan yang lebih kuat dan efektif dibandingkan vitamin C dan E, sehingga dapat mengurangi terjadinya oksidasi lipid dalam plasma darah, dan membantu mencegah pembentukan plak aterosklerotik.
Astaxanthin juga menurunkan kadar LDL teroksidasi, sehingga memperlambat pembentukan plak pada dinding arteri yang dapat menyumbat aliran darah.
Studi klinis juga menunjukkan bahwa suplementasi Astaxanthin dapat memperbaiki fungsi endotelial, yaitu lapisan pembuluh darah yang penting untuk menjaga fleksibilitas dan respons pembuluh darah terhadap perubahan tekanan darah.
Fungsi endotel yang baik membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, yang merupakan salah satu aspek utama dalam pencegahan hipertensi. Astaxanthin memiliki efek positif relaksasi pembuluh darah, dengan mengurangi ketegangan di arteri serta meningkatkan elastisitas pembuluh darah.
Dosis Harian
Rekomendasi dosis harian dari Astaxanthin cukup luas, yaitu dari 4 mg hingga 12 mg / hari, bahkan beberapa sumber memberikan rentang dosis aman harian 4 mg - 40 mg / hari untuk 12 minggu atau 12 mg per hari untuk 6 bulan.
European Food Safety Authority merekomendasikan asupan harian Astaxanthin sebesar 2 mg. Sementara itu, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengizinkan konsumsi Astaxanthin hingga 12 mg / hari. FDA juga mengizinkan dosis hingga 24 mg / hari dalam jangka maksimal 30 hari.
Dosis 4 mg / hari mungkin cukup memadai bila digunakan untuk kesehatan kulit dan menangkal kerusakan akibat sinar matahari / Ultra Violet. Sedangkan dosis yang lebih tinggi, antara 6 mg hingga 12 mg / hari lebih disarankan untuk fungsi anti-oksidan dan kesehatan jantung, otak, sistem saraf pusat, dan menurunkan kolesterol.
Awas Produk Palsu di Marketplace
Dengan boomingnya supplement Astaxanthin menjadikan produk ini banyak diperjualbelikan di pasaran (terutama di marketplace). Hal ini perlu menjadi perhatian para konsumen agar tidak mendapatkan produk palsu.
Agar lebih aman dan terhindar dari produk palsu, sangat disarankan untuk membeli di counter Century, Guardian, Apotek, atau bila ingin membeli di marketplace, belilah di akun Official Store atau afiliasinya.
Jangan tergiur dengan harga murah, karena tidak ada produk bagus yang berharga murah. Perlu diingat bahwa produk supplemen palsu mungkin saja berisi bahan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal (bahkan gagal ginjal) bila dikonsumsi setiap hari dalam jangka panjang.
Produk Berkualitas Baik
Dibawah ini adalah beberapa produk Natural Astaxanthin produk dalam negeri berkualitas tinggi yang bisa dijadikan pilihan.
Referensi :
The Role of Astaxanthin as a Nutraceutical in Health...
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9655540/
PKGM - Universitas Gajah Mada
https://pkgm.fk.ugm.ac.id/2024/11/22/ketahui-manfaat-astaxanthin-bagi-kesehatan-kardiovaskular/
Astaxanthin: Sources, Extraction, Stability, ...
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3917265/
https://www.jawapos.com/kesehatan/014436615/
suplemen-astaxanthin-alami-vs-sintetis-kenali-perbedaannya-agar-tak-salah-pilih
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/diberi-resep-asthin-force-6mg-tp-dapatnya-yang-12mg
xaraleon.com @ 2025